Rabu, 03 November 2021

Peraturan Sepak Bola FIFA

 Peraturan Sepak Bola FIFA 

mentszblogspot.com

 Peraturan merupakan suatu tatanan atau ketentuan yang sifatnya mengatur. Peraturan dibuat sudah jelas untuk dipatuhi bukan untuk dilanggar.

Di bidang olahraga misalnya. Setiap olahraga pasti memiliki peraturan tersendiri yang diciptakan. Seperti misalnya olahraga bola basket.

Salah satu peraturan dalam permainan bola basket adalah jumlah pemain yang terdiri dari lima orang dalam setiap regunya.

Sama halnya dengan olahraga basket, sepak bola juga mempunyai peraturan sendiri yang dikenal dengan sebutan Laws of The Game.

Pertandingan sepak bola tanpa adanya aturan bisa menimbulkan permainan yang curang dan kasar. Untuk mencegah hal itu terjadi, pihak FIFA mengeluarkan beberapa peraturan-peraturan mengenai permainan sepak bola.

Beberpa aturan bermain sepak bola yang dibuat FIFA antara lain sebagai berikut :

Peraturan Sepak Bola FIFA: Lapangan, Bola dan Pemain

ukuran lapangan sepak bola fifa

Ukuran Lapangan

Ukuran lebar dan panjang lapangan sepak bola dibuat tidak asal-asalan dan tidak sembarangan ditentukan begitu saja. 

Ukuran lapangan menjadi peraturan standar sesuai dengan ketetapan dari FIFA adalah ukuran dengan panjang kurang lebih 90 sampai 120 meter dengan lebar 45 sampai 90 meter. 

Hal ini bersangkutan dengan keberadaan jumlah pemain di lapangan untuk menghindari kondisi penuh pemain.


Ukuran Bola Sepak

Media utama dalam sepak bola adalah bola. Ukuran bola menjadi salah satu aturan baku yang ditetapkan FIFA. Ukuran keliling bola kurang lebih sekitar 70 cm - 28 inchi.

Banyaknya Jumlah Pemain

Peraturan sepak bola FIFA yang berikutnya yaitu jumlah pemain sepak bola. 

Jumlah pemain dari tiap tim terdiri dari 11 pemain. Selain 11 pemain tersebut, ada pemain dengan jumlah 10 orang yang disiapkan jadi pelapis di bangku cadangan.

Pada setiap pertandingan ada 3 pergantian pemain dalam setiap tim. Jika pemain sudah pernah diganti maka pemain tersebut tidak bisa bermain lagi di lapangan.

Kapten Tim

Peraturan berikutnya dalam sepak bola ialah mewajibkan adanya seorang pemimpin tiap klub di lapangan. Setiap pertandingan sepak bola ada yang mewakili tim yang disebut kapten.

Peraturan Perwasitan Sepak Bola

Peraturan Perwasitan Sepak Bola

Menggunakan Wasit

Dalam permainan sepak bola, wasit harus bertindak adil dilapangan. Lemparan kedalam dan off side merupakan tangungjawab wasit yang dalam mengatur pertandingan. Seperti dimulainya pertandingan sepak bola juga diputusakan oleh wasit.

Asisten Wasit Sepak Bola

Mengabarkan pada wasit utama ketika terjadi bola keluar, offside, ataupun lemparan kedalam adalah tugas asisten wasit sepak bola. Cara asisten wasit mengabarkan pada wasit utama adalah dengan mengkibaskan bendera.

Peraturan Waktu Permainan Sepak Bola


Waktu Permainan Sepak Bola

Peraturan Memulai Pertandingan

Peraturan memulai pertandingan ditandai dengan kedatangan pemain yang saling jabat tangan dan baris menghadap penonton. 

Kemudian wasit memanggil kedua kapten tim untuk tim mana yang memilih gawang dengan melempar uang logam atau menentukan tim mana yang pertama kali memegang bola.

Waktu Permainan Sepak Bola

  • 2 x 15 menit untuk waktu extra time
  • Jika dalam waktu extra time masih seri, dilanjutkan adu pinalti
  • Waktu permainan 90 menit terdiri dari dua babak
  • 45 menit untuk tiap ronde/babak, istirahat 15 menit
  • Bila dalam 2x45 menit tidak terjadi gol, akan ada tambahan waktu extra

Kick Off Sepak Bola FIFA

Peraturan sepak bola FIFA berikutnya ialah peraturan kick off. Suatu tanda pertandingan dimulai atau  sebuah pertandingan yang kembali dimulai dinamakan kick off. 

Kick off terjadi karena adanya beberapa hal seperti:
  • Babak extra time  dimulai
  • Babak kedua dimulai
  • Pertandingan akan dimulai
  • Terjadinya gol


Atura Sepak Bola FIFA (Lainnya)

Peraturan Gol FIFA

Peraturan Gol FIFA

Bola yang masuk ke gawang melalui tendangan keras maupun melalui pinalti akan sah dijadikan gol. 

Semua itu tergantung pada ketentuan wasit. Wasitlah penentu peraturan gol.

Sebuah gol terjadi saat keseluruhan bola masuk melampaui garis gawang. Namun jika masuknya bola masih setengah-setengah, besar kemungkinan dianggap tidak sah oleh wasit.

Beberapa yang menggunakan teknologi VAR, dilihat bagian bola yang lewat garis. Jika lebih banyak bagian yang lewat garis


Aturan Out/ Bola Keluar

Out ini terjadi ketika:
  • Keluarnya bola yang disengaja karena ada pemain yang cidera.
  • Keluarnya bola di daerah pertahanan
  • Keluarnya bola disengaja atau tidak melalui garis lapangan yang kemudian tejadi sebuah lemparan kedalam.

Aturan FIFA Terkait Onside - Offside

Adanya pemain yang ada di daerah lawan memungkinkan terjadinya offside. Namun Jika pemain berada pada garis tengah bukan offside namanya, tapi onside.

Peraturan Penalti Dalam Sepak Bola FIFA

Peraturan sepak bola FIFA Penalti ini terjadi akibat dari pelanggaran yang terjadi di kotak pinalti. Seperti tackle atau handball. Tendangan bebas dari dalam kotak tanpa adanya yang menghalang-halangi dari pemain lain kecuali kiper inilah yang dinamakan Penalti.

Nah itulah beberapa peraturan sepak bola FIFA yang perlu kamu ketahui sekaligus sebagai wawasan ilmu. 

Kiranya masih banyak peraturan-peraturan sepak bola FIFA yang lain yang tidak terdapat dalam ulasan ini yang bisa kamu dapatkan di luar sana. 

Semoga bermanfaat . Terima kasih 

Selasa, 02 November 2021

Pengertian Kebugaran Jasmani, Manfaat, Unsur, Tujuan, dan Bentuk-Bentuk Latihannya

Pengertian Kebugaran Jasmani, Manfaat, Unsur, Tujuan, dan Bentuk-Bentuk Latihannya



Kebugaran jasmani merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi agar kita dapat menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari dengan baik. Definisi lainnya, kebugaran jasmani adalah kesanggupan tubuh untuk melakukan aktivitas tanpa mengalami kelelahan yang berlebih.

Istilah kebugaran jasmani memiliki pengertian yang tidak berbeda dari aspek fisik dalam total fitness atau yang dikenal sebagai physical fitness.


Secara umum, pengertian kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari dengan ringan dan mudah tanpa merasakan kelelahan yang berarti serta masih mempunyai cadangan tenaga untuk melakukan kegiatan yang lain.

Makin tinggi tingkat kebugaran jasmani seseorang, makin bagus pula kemampuan kerja fisiknya. Kebugaran jasmani adalah kunci kesehatan dan ketahanan tubuh yang sebenarnya.

Oleh karena itu, beberapa orang rutin melakukan berbagai latihan dan kegiatan fisik, seperti berolahraga. Tubuh akan menjadi lebih fit dan tidak mudah terjangkit penyakit.

Selain kondisi kesehatan yang stabil, latihan kebugaran jasmani akan membuat tubuh terasa lebih segar. Jadi, makin sering berolahraga justru membuatmu menjadi tidak mudah lelah.

Dengan latihan kebugaran jasmani, daya tahan tubuhmu bisa lebih meningkat.  Meski penting, masih ada yang belum mengerti apa itu kebugaran jasmani.

Agar lebih paham, berikut ini penjelasan mengenai kebugaran jasmani beserta manfaat, unsur, tujuan dan bentuk-bentuk latihannya, dilansir dari laman Salamadian dan Gurupenjaskes, Rabu (3/3/2021).

Manfaat Kebugaran Jasmani

1. Manfaat kebugaran jasmani

Berikut ini beberapa manfaat yang diperoleh dari kebugaran jasmani:

  • Meningkatkan sirkulasi darah dan sistem kerja jantung.
  • Meningkatkan stamina dan kekuatan tubuh.
  • Memiliki kemampuan pemulihan organ tubuh secara tepat.
  • Memiliki respons tubuh yang cepat dan tepat.
  • Mengurangi risiko kelebihan berat badan atau obesitas.
  • Mencegah penyakit jantung.
  • Menurunkan tekanan darah tinggi.
  • Mengatasi depresi.
  • Meningkatkan energi.
  • Terhindar dari penyakit osteoporosis atau tulang keropos.
  • Meningkatkan daya tahan tubuh.
  • Meningkatkan kelenturan persendian.
  • Meningkatkan kekuatan otot serta kecepatan.
  • Meningkatkan sistem sirkulasi darah, sistem saraf, dan fungsi jantung.
  • Mempertahankan dan menyelaraskan kondisi tubuh.

Unsur-Unsur Kebugaran Jasmani

2. Unsur-unsur kebugaran jasmani

Adapun unsur-unsur kebugaran jasmani, di antaranya yaitu:

  • Kekuatan (Strength)
  • Daya Tahan (Endurance)
  • Daya Otot (Muscular Power)
  • Kecepatan (Speed)
  • Daya Lentur (Flexibility)
  • Kelincahan (Agility)
  • Koordinasi (Coordination)
  • Keseimbangan (Balance)
  • Ketepatan (Accuracy)
  • Reaksi (Reaction)

Berikut ini penjelasan lima unsur kebugaran jasmani:

Kekuatan

Kekuatan dapat dikatakan sebagai kondisi tubuh yang mampu mempergunakan otot ketika dibebankan untuk menjalankan suatu aktivitas. Otot yang kuat dapat diraih dengan latihan berat yang dilakukan secara rutin dan konsisten.

Kekuatan atau strength merupakan satu di antara unsur utama dari kebugaran jasmani.

Daya otot

Daya otot atau muscular power adalah unsur kebugaran jasmani yang berkaitan dengan kemampuan otot untuk mendukung aktivitas fisik sehari-hari.

Daya otot berkaitan dengan sistem anaerobik dalam proses pemenuhan kebutuhan energi. Daya otot dapat dilatih dengan beberapa latihan untuk melatih otot-otot utama tubuh manusia.

Daya tahan

Daya tahan berkaitan langsung dengan stamina atau kemampuan melakukan aktivitas dalam jangka waktu yang lama. Daya tahan membutuhkan latihan yang kompleks karena berkaitan dalam meningkatkan kinerja paru-paru, jantung, dan sistem peredaran darah serta kekuatan otot.

Latihan untuk meningkatkan daya tahan dapat berupa jogging atau lari dengan durasi sekitar 30 menit setiap hari.

Kecepatan

Kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan suatu gerak dalam periode waktu yang singkat. Makin sedikit waktu yang dibutuhkan, dapat disimpulkan seseorang tersebut memiliki kecepatan yang bagus.

Satu di antara latihan kecepatan yang sangat mudah untuk dilakukan adalah latihan lari.

Kelincahan

Kelincahan merupakan kemampuan tubuh dalam menyesuaikan gerakan dari satu posisi ke posisi lain, seperti dari depan ke belakang atau dari kiri ke kanan. Untuk melatih kelincahan tubuh dapat melakukan beberapa jenis latihan fisik, yakni lari naik-turun anak tangga dan lari dengan pola zig-zag.

Tujuan dan Bentuk-Bentuk Latihan Kebugaran Jasmani

3. Tujuan kebugaran jasmani

Demi meningkatkan kebugaran jasmani, kamu harus melakukan latihan yang teratur. Adapun fungsi dan tujuan kebugaran jasmani, yaitu:

  • Meningkatkan sistem sirkulasi darah, sistem saraf, dan fungsi jantung.
  • Meningkatkan komponen kelenturan, stamina, dan kecepatan.
  • Mempercepat pemulihan fungsi organ tubuh setelah berlatih atau pada kondisi-kondisi tertentu misalnya ibu hamil, orang tua, dan pemulihan setelah sakit.
  • Bagi olahragawan, tingkat kebugaran jasmani yang tinggi berfungsi untuk meningkatkan prestasi.
  • Merangsang perkembangan dan pertumbuhan bagi balita serta anak-anak.

 4. Bentuk-bentuk latihan kebugaran jasmani

Kebugaran jasmani seseorang dapat diuji dengan beberapa aktivitas latihan tertentu, di antaranya:

  • Push up untuk melatih kekuatan otot lengan.
  • Sit up untuk melatih kekuatan otot perut.
  • Back lift untuk melatih otot punggung.
  • Latihan kekuatan otot lengan dan bahu.

  Sumber: Gurupenjaskes

Kegiatan PPG (Pendidikan Profesi Guru)

Kegiatan PPG (Pendidikan Profesi Guru)

Pendidikan Profesi Guru perlu kita ketahui bersama, terutama bagi para mahasiswa jurusan pendidikan maupun jurusan profesi guru. Untuk kamu yang sangat antusias pada dunia pendidikan dan ingin menjadi guru, saat ini menempuh kuliah jurusan pendidikan saja tak cukup.

Setelah lulus, calon guru diwajibkan untuk mengikuti program pendidikan profesi guru yang diselenggarakan pemerintah guna mempersiapkan guru yang profesional untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

PPG adalah program yang dilaksanakan oleh pemerintah guna mempersiapkan lulusan S1 Pendidikan dan DIV Non pendidikan yang memiliki minat dan bakat menjadi guru untuk menguasai kompetensi guru seutuhnya yang berstandar nasional.

PPG merupakan strategi pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidik/kualifikasi khususnya seorang guru melalui program pendidikan profesi guru.

1. Latar belakang

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 5 Ayat (1) menyatakan bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. Oleh karena itu, kembali ditegaskan dalam Pasal 4 bahwa pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan,  nilai kultural, dan kemajemukan bangsa. Dalam konteks itu diperlukan guru-guru yang berfungsi sebagai pendidik profesional yang disiapkan, ditugasi, dan dibina juga  secara profesional. Untuk itu maka program Pendidikan Profesi Guru dalam Jabatan harus disiapkan dengan baik untuk memastikan terpenuhinya standar mutu pendidikan nasional, di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Tahun 2005 merupakan tonggak sejarah penghargaan dan perlindungan terhadap profesi guru. Pada tahun itu Pemerintah mengesahkan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (UUGD). Dalam undang-undang ini dinyatakan bahwa guru adalah suatu profesi. UUGD Pasal 1 ayat (1) dinyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Pelaksanaan Sertifikasi Guru merupakan salah satu wujud implementasi dari Undang- undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Tahun 2017 merupakan tahun kesepuluh pelaksanaan sertifikasi guru yang melalui Pendidikan Latihan Profesi Guru (PLPG) telah dilaksanakan sejak tahun 2007 dan kemudian pada tahun 2018 pertama kali pelaksanaan sertifiksi guru melalui Pendidikan Profesi Guru (PPG). Perbaikan penyelenggaraan sertifikasi guru terus dilakukan dari tahun ke tahun untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dengan mempertimbangan kondisi geografis dan sosial kultural di seluruh tanah air Indonesia.


Dalam upaya untuk memperoleh sertifikasi guru khususnya untuk guru dalam jabatan, telah diatur di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008, tentang Guru, yang pada Pasal 12 ayat (1) menyatakan bahwa: “Guru dalam Jabatan yang telah memiliki Kualifikasi Akademik S-1 atau D-IV dapat langsung mengikuti uji kompetensi untuk memperoleh Sertifikat Pendidik.” Namun aturan ini telah dihapus melalui Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 Pasal 66 ayat (1) yang menyatakan bahwa: “Bagi Guru Dalam Jabatan yang diangkat sampai dengan akhir tahun 2015 dan sudah memiliki kualifikasi akademik S-l/D-IV tetapi belum memperoleh Sertifikat Pendidik dapat memperoleh Sertifikat Pendidik melalui Pendidikan Profesi Guru”.

Pelaksanaan sertifikasi guru melalui PPG dalam Jabatan, dimulai dengan  publikasi data calon mahasiswa sertifikasi guru yang sudah diverifikasi dan memenuhi persyaratan. Agar seluruh pihak yang terkait dengan pelaksanaan sertifikasi guru mempunyai pemahaman yang sama tentang teknis penetapan peserta sertifikasi guru, maka perlu disusun Petunjuk Teknis Penetapan Peserta PPG dalam Jabatan bagi guru yang mengakomodasi karakteristik berbagai daerah dengan tetap berpijak pada kebijakan dan kerangka dasar yang berlaku secara nasional.

  2. Tujuan

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pendidikan Profesi Guru dalam Jabatan ini disusun dengan tujuan untuk melaksanakan Sertifikasi Guru dalam Jabatan melalui pendidikan profesi guru. Selain itu, petunjuk teknis ini juga diharapkan mampu memberikan acuan kepada instansi terkait penyelenggaraan sertifikasi guru, yaitu Perguruan Tinggi Penyelenggara PPG dalam Jabatan, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, madrasah, guru calon peserta PPG  dalam Jabatan, dan pihak-pihak lain yang terkait.

  3. Ruang Lingkup

Ruang Lingkup Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pendidikan Profesi Guru dalam Jabatan ini adalah berlaku bagi semua guru binaan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, meliputi Guru Madrasah dan Guru Pendidikan Agama Islam pada Sekolah. Data guru- guru dimaksud terdaftar melalui Sistem Informasi dan Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan (SIMPATIKA) dan Sistem Informasi dan Administrasi Guru Agama (SIAGA).


baca selanjutnya Jadwal PPG

10 Materi Kuliah yang Umum Dipelajari Jurusan Ilmu Keperawatan

10 Materi Kuliah yang Umum Dipelajari Jurusan Ilmu Keperawatan


Ilmu Keperawatan merupakan salah satu bidang studi dalam ranah kesehatan yang bertujuan untuk menyiapkan seseorang menjadi perawat. Sebelum kamu berniat untuk masuk ke jurusan ini, sebaiknya ketahui dahulu materi yang akan kamu dipelajari.

Dengan mempelajari materinya, nantinya kamu bisa menjadi perawat yang baik dan sukses. Berikut ini beberapa materi yang umum dipelajari dalam Jurusan Ilmu Keperawatan.

1. Konsep Dasar Keperawatan

10 Materi Kuliah yang Umum Dipelajari Jurusan Ilmu Keperawatanimdb/Mitch Haaseth

Dalam materi ini, kamu akan mempelajari teori-teori dasar ilmu keperawatan serta tokoh-tokoh yang melahirkan teori tersebut. Selain itu, kamu juga akan belajar mengenai etika keperawatan, nilai-nilai keperawatan, dan norma yang harus dimiliki oleh seorang perawat.


Intinya, materi ini merupakan pelajaran dasar yang pasti akan dipelajari oleh setiap perawat. Setiap perawat pun harus menguasainya.

2. Asuhan Keperawatan

Asupan keperawatan adalah materi yang mempelajari suatu proses atau tahapan kegiatan pelayanan keperawatan, yang diberikan oleh seorang perawat secara langsung kepada pasien. Hal ini meliputi pelayanan kebutuhan biologis, psikologis, sosial, dan spiritual. 

3. Psikologi Dasar

Untuk menjadi seorang perawat kamu juga dituntut agar bisa memahami keadaan pasien, baik tentang sifat, sikap, maupun perilakunya. Oleh karena itu, dalam jurusan keperawatan biasanya ada juga pelajaran Psikologi guna memahami kondisi dari manusia (pasien).

4. Anatomi dan Fisiologi Manusia

Materi ini merupakan pendalaman kembali dari pelajaran Biologi SMA. Meski demikian, Anatomi Fisiologi (Anafis) di bangku kuliah akan mempelajari lebih jauh mengenai struktur dan proses tubuh, seperti fungsi organ, bagaimana sistem tubuh bekerja, dan sebagainya. 

5. Farmakologi

Farmakologi dasar merupakan materi yang mempelajari tata cara menghitung kebutuhan obat serta peran dan fungsi perawat dalam memberikan obat-obatan. Biasanya, materi ini akan dipelajari oleh anak Jurusan Keperawatan di semester 2 atau 3.

6. Komunikasi Terapeutik

Selain Psikologi, saat masuk Jurusan Ilmu Keperawatan, kamu juga akan mempelajari Ilmu Komunikasi, lho! Ini karena salah satu pekerjaan perawat ialah berkomunikasi dan berinteraksi secara baik dengan pasien.


Hal ini demi melakukan pengkajian ataupun penyuluhan kesehatan. Tanpa komunikasi yang efektif dan terapeutik, dijamin kamu pasti akan mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan pasien.

7. Patofisiologi

Patofisiologi adalah materi lanjutan dari pelajaran Anafis. Namun, berbeda dengan Anafis, pelajaran Patofisiologi lebih mengacu pada pemahaman tentang keadaan tidak normal atau abnormal yang terjadi di dalam tubuh.

Biasanya, bahasan yang menyangkut materi ini seperti bagaimana sebuah penyakit dapat terjadi, bagaimana sebuah penyakit dapat menimbulkan komplikasi, dan sebagainya.

8. Manajemen Keperawatan

Dalam materi ini, kamu akan mempelajari bagaimana sebuah asuhan keperawatan dapat diberikan secara maksimal dan optimal dengan memperhitungkan berbagai aspek, seperti jumlah tenaga, waktu, dan efektifitas pelayanan.

Selain itu, kamu juga akan belajar mengenai cara menghitung kebutuhan perawat, manajemen kasus keperawatan, serta bagaimana sebuah manajemen dapat meningkatkan kualitas kehidupan pasien.

9. Mata kuliah Stase Keperawatan

Jika sudah menemui mata kuliah ini, artinya kamu sudah masuk ke inti pelajaran keperawatan. Kamu akan mempelajari bidang spesialisasi setiap kelas perawat, mulai dari keperawatan anak, keperawatan jiwa, keperawatan kritis, keperawatan mental, keperawatan manula, keperawatan dewasa, dan masih banyak lagi.

10. Kewirausahaan Perawat

Materi umum terakhir yang biasanya dipelajari oleh Jurusan Ilmu Keperawatan adalah Kewirausahaan Perawatan atau yang biasa disebut Nursepreneur atau Entreprenurse.

Pelajaran ini ditujukan untuk mengembangkan bakat perawat dalam membuka usaha praktik sendiri. Jadi, sama halnya dengan dokter, seorang perawat juga bisa membuka praktik sendiri yang disebut Praktik Keperawatan Mandiri.

Beberapa materi di atas hanyalah sebagian kecil dari ilmu yang dipelajari dan harus dikuasai oleh anak Jurusan Keperawatan. Tertarik masuk jurusan ini?

Materi PPG (Pendidikan Profesi Guru ) Semua Mapel

 Materi PPG (Pendidikan Profesi Guru ) Semua Mapel


Senin, 01 November 2021

Ilmu Keperawatan

 

APA ITU JURUSAN ILMU KEPERAWATAN?


Jurusan Keperawatan merupakan jurusan yang akan mendidikmu menjadi seorang tenaga kesehatan profesional. Kamu akan mempelajari pemenuhan kebutuhan dasar manusia, termasuk bio psiko sosio spiritual dan kultural. Tak hanya sekedar sains, tapi juga mempelajari hubungan sosial Grameds. Bagaimana cara berkomunikasi yang baik dan efektif, juga memberikan pelayanan kesehatan yang menunjang kesembuhan. Kamu akan berfokus sepenuhnya pada perawatan individu agar ia mencapai, mempertahankan, atau memulihkan kesehatan yang optimal serta meningkatkan kualitas hidup pasien.

Jurusan Ilmu Keperawatan tersedia dalam jenjang D3, D4, Sarjana, Pendidikan Master, hingga Doktoral. Pada Jenjang D3 menekankan pada praktek keperawatan, sementara pada jenjang S1 menyeimbangkan antara pendalaman teori dan praktek. Program Sarjana Keperawatan (S.Kep) sendiri diselesaikan dalam waktu 4 (empat) tahun, dengan spesialisasi sebagai berikut: Keperawatan medikal bedah, keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan gerontik, keperawatan jiwa, keperawatan gawat darurat, menajemen keperawatan, keperawatan pediatrik, dan lainnya yang dapat kamu pilih sesuai minatmu.


KENAPA JURUSAN ILMU KEPERAWATAN?

Kebutuhan dunia akan tenaga perawat semakin meningkat dari waktu ke waktu, seiring meningkat pulanya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan tubuh. Lulusan keperawatan memiliki peluang kerja yang sangat luas, dan banyak dibutuhkan di industri kesehatan, mulai dari rumah sakit, puskesmas, dinas kesehatan, hingga tenaga kesehatan di bandara dan pelabuhan. Tak hanya di Indonesia, perawat sebagai salah satu profesi yang diikutsertakan dalam pasar bebas ASEAN juga dibutuhkan di Negeri Sakura lho, jika kamu lulus seleksi maka akan dikirimkan sebagai kandidat nurse (perawat klinis) juga careworker yang ditempatkan di rumah sakit maupun panti jompo di berbagai wilayahnya. Selain itu, perawat merupakan pekerjaan yang mulia. Dengan berkuliah di jurusan ini akan memberikanmu kesempatan untuk membatu dan berkontribusi terhadap meningkatnya pelayanan bidang kesehatan di dunia.

Anda berminat membantu dan suka merawat orang???
prospek yang cerah dan penuh harapan



APA ITU JURUSAN KEBIDANAN

 

APA ITU JURUSAN KEBIDANAN?

Jurusan Kebidanan merupakan ilmu yang akan mempelajari cara membantu dan memimpin persalinan, melakukan pemeriksaan kehamilan, dan memantau perkembangan janin di tiap fase, juga merawat dan memberikan asuhan kepada pasien. Apalagi bagi para ibu yang baru pertama kali melahirkan, pasti membutuhan banyak bimbingan dalam mengurus bayi sekaligus memulihkan kondisi fisiknya. Selain itu jurusan kebidanan juga akan mengajarkanmu caranya mensosialisasikan tata cara menjaga kesehatan sistem reproduksi, agar para calon ibu dapat mempersiapkan kondisi fisiknya sebelum hamil dan menghasilkan keturunan yang sehat.

Profesi Bidan sebagai profesi yang sangat penting mengingat keselamatan ibu dan bayi ada di tangan para bidan. Jika terjadi masalah dalam kehamilan, seorang bidan perlu mengambil tindakan atau menyarankan penanganan yang cepat dan sesuai. Tak hanya di proses persalinan, setelah bayi lahir, tugas seorang bidan memberi pengetahuan seputar perawatan pascalahir, proses menyusui hingga mengawasi tumbuh kembang anak juga mensosialisasikan program Keluarga Berencana (KB).

Posisi bidan yang lebih dekat dengan para ibu diharapkan bisa membantu pemerintah dalam pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) ini, termasuk diantaranya pengetahuan dasar tentang usaha meningkatkan kesejahteraan keluarga. Dengan semakin banyak bidan yang berkompeten dan terserap di dunia kerja maka semakin sedikit pula angka kematian ibu dan bayi saat proses melahirkan.


KENAPA JURUSAN KEBIDANAN?

Sektor kesehatan masih menjadi salah satu sektor favorit dengan prospek karir yang menjanjikan, sebab hampir tidak ada lulusan kesehatan yang menganggur. Selain itu berkuliah di jurusan ini akan membuatmu lebih disiplin, karena mahasiswi kebidanan harus mengikuti aturan ketat yang dimiliki kampus, seperti mengenakan pakaian yang telah ditentukan. Di beberapa akademi kebidanan bahkan kamu juga harus tahu cara menata rambut dan mengikuti ketentuan berseragam.

Selain itu berkuliah di jurusan ini takan terasa membosankan sebab selama masa perkuliahannya, antara Teori dan praktek akan cukup berimbang, bahkan bisa dibilang lebih banyak materi praktek dibandingkan teorinya edufriends. Bidan sendiri bertugas membantu proses persalinan, baik itu mendampingi dokter atau bekerja sendiri. Kamu dapat bekerja di rumah sakit, klinik, puskesmas, atau bahkan membuka tempat praktik sendiri. Selain itu, kamu juga bisa menjadi konsultan atau penyuluh kesehatan kehamilan dan reproduksi untuk membantu mengasuh bayi yang baru lahir, hingga tahap imunisasi. Bidan juga merupakan pekerjaan yang mulia, sebab ikut membantu dan menolong masyarakat.

Sama seperti cabang jurusan kesehatan lainnya, Kebidanan juga menuntut komitmen dan upaya besar selama masa perkuliahan. Jurusan Kebidanan menawarkan pendidikan vokasional yang dapat ditempuh dalam waktu 3 tahun atau 6 semester untuk D3 dan 4 tahun atau 8 semester untuk D4 dan S1. Usai menuntaskan studi di Jurusan Kebidanan, kamu akan menyandang gelar Ahli Madya Kebidanan untuk D3, Sarjana Terapan Kebidanan untuk D4 dan Sarjana Kebidanan (S.Keb) untuk S1. Jika ingin melanjutkan lagi ke jenjang pascasarjana kamu dapat mengambil Magister Kebidanan atau program lain yang mendukung profesi yang kamu impikan.




Minggu, 31 Oktober 2021

Apa itu Ilmu Kebidanan dan Kandungan: Gambaran Umum

 Apa itu Ilmu Kebidanan dan Kandungan: Gambaran Umum


Pengertian dan Gambaran Umum

Ilmu Kebidanan dan Ginekologi adalah cabang ilmu kedokteran yang berfokus pada perawatan sistem reproduksi wanita. Tugas utama seorang ahli kandungan adalah melakukan pengawasan dan penanganan pada masa kehamilan, selain itu, ahli kandungan juga bertanggung jawab untuk mengawal proses melahirkan dan masa nifas, atau periode sampai 6 minggu setelah kelahiran. Di sisi lain, seorang ginekolog juga berhubungan dengan kesehatan sistem reproduksi wanita secara umum; pemeriksaan, perawatan, pengelolaan komplikasi kebidanan, dan tindakan yang melibatkan komponen pembedahan. Ilmu kebidanan dan ginekologi dipelajari bersamaan karena memiliki dasar ilmu yang saling melengkapi, sehingga seorang dokter yang telah menyelesaikan pelatihan itu disebut OB/GYN dan dapat melakukan kedua peran itu secara bersamaan.


Pelatihan dan Sertifikasi

Dokter yang ingin mengambil spesialisasi di bidang ini harus memiliki gelar dokter dan harus menyelesaikan program magang OB/GYN minimal selama 4 tahun. Program magang akan memberikan gambaran bagi dokter terhadap berbagai subspesialisasi yang berbeda dalam bidang tersebut. Selama enam bulan magang, dokter juga akan diabdikan pada perawatan utama dan pencegahan yang termasuk perawatan jalan, perawatan inap, serta kinerja dan penafsiran USG panggul dan transvagina. Interaksi dengan pasien dan tanggung jawab akan meningkat pada setiap tahun magangnya. Pada akhir tahun, dokter akan berperan sebagai kepala magang.


Setelah pelatihan magang, dokter akan diperbolehkan untuk mengikuti ujian sertifikasi. Setelah lulus, dokter akan diberikan sertifikasi pada Kebidanan dan Ginekologi, dan setelah itu, sertifikasi subspesialisasi lebih lanjut pun dapat diikuti.


Subspesialisasi

Dua bidang ini memiliki cakupan yang cukup luas, maka bidang ini dibedakan atas beberapa subspesialisasi, yaitu:


Feto-Maternal - adalah subspesialisasi yang berfokus pada pengobatan dan penanganan bedah bagi kehamilan berisiko tinggi. Tujuannya adalah untuk menyediakan perawatan yang sangat dibutuhkan bagi ibu dan janin. Subspesialisasi ini juga berhubungan dengan masalah medis selama kehamilan serta komplikasi saat kehamilan; termasuk penyumbatan air ketuban, hambatan dalam pertumbuhan janin, eklampsia (kejang pada saat kehamilan), insufisiensi serviks (kandungan lemah), kelainan tabung saraf, posisi rahim yang tidak normal, persalinan sesar perimortem, preeklamsia (tekanan darah tinggi saat kehamilan), perdarahan pasca persalinan, kelahiran prematur, komplikasi tali pusar, ruptur uteri, plasenta previa, dan banyak lagi.

Endokrinologi Reproduksi dan Infertilitas – Spesialisasi ini berfokus pada perawatan intervensi dalam kasus ketidaksuburan dan termasuk pemeriksaan penyebab biologis ketidaksuburan. Subspesialisasi ini berhubungan khusus dengan amenorea (tidak terjadinya menstruasi pada wanita setelah pubertas), anovulasi (terganggunya perkembangan sel telur), reproduksi dengan bantuan teknologi, perdarahan uterus disfungsional, sindrom ovarium polikistik, kekurangan hormon prolaktin, dan permasalahan lainya.

Onkologi Ginekologi – Subspesialisasi ini berhubungan dengan pemeriksaan, perawatan, dan pengobatan kanker yang mempengaruhi organ reproduksi, serta penanganan yang berkelanjutan dan komprehensif selama periode perawatan. Subspesialisasi berkaitan dengan kanker rahim, kanker vagina, kanker vulva, bibit sel tumor, kanker leher rahim, kanker tuba falopii, dan kanker trofoblas gestasional, serta masih banyak lagi. Seorang ahli OB/GYN yang ingin mengambil spesialisasi di bidang onkologi harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang perawatan kanker dan komplikasi dalam onkologi.

Bedah Rekonstruksi Panggul Wanita – Subspesialisasi ini berfokus pada pemeriksaan dan perawatan pada wanita yang menderita inkontinensia urin (ketidak mampuan dalam mengontrol kandung kemih - /id/info/condition/inkontinensi) dan prolaps organ panggul (peranakan turun). Bidang ini dipandang sebagai subspesialisasi bedah dimana pembedahan merupakan tindak perawatan utama. Bidang ini dikenal juga sebagai uroginekologi yang membutuhkan pengetahuan tentang kondisi panggul yang berbeda, seperti disfungsi dasar panggul.

Bedah Laparoskopi – Subspesialisasi ini berhubungan dengan penggunaan teknik bedah laparoskopi sebagai alternatif invasif minimal bagi penanganan bedah dalam kelainan ginekologi.

Keluarga Berencana – Subspesialisasi ini berhubungan dengan kontrasepsi dan pengguguran kehamilan.

Ginekologi Anak dan Dewasa – Subspesialisasi ini menyediakan perawatan ginekologi untuk pasien muda.

Ginekologi Menopause dan Geriatrik – Subspesialisasi ini berkaitan dengan penanganan gejala menopause pada wanita lanjut usia.


Setiap subspesialisasi tersebut memiliki ujian sertifikasi tersendiri. Dokter kandungan/ ginekolog dapat mendalami lebih dari satu subspesialisasi.


Kapan seharusnya Anda menemui ahli kandungan/ginekolog?

Jika Anda membutuhkan pertolongan medis karena alasan berikut, itulah saat yang tepat untuk mengunjungi seorang dokter kandungan/ginekolog.


Kehamilan, persalinan, dan nifas

Periode menstruasi yang tidak teratur

Penyakit menular seksual, seperti herpes genital atau HIV

Ketidaksuburan

Gangguan saluran kemih

Ketidakmampuan dalam mengontrol buang air besar

Prolaps panggul

Prolaps uteri

Vaginosis bakterial

Luka jinak pada ovarium, leher rahim, atau vulva

Nyeri panggul kronis

Nyeri haid

Kehamilan di luar kandungan

Pengguguran Kandungan Elektif

Terapi Estrogen

Menopause

Keguguran

Kista ovarium

Radang pada lapisan vagina

Infeksi lain seperti servisitis, klamidia, penyakit radang panggul


Seorang OB/GYN juga terlibat dalam pencegahan penyakit serta pemeliharaan kesehatan reproduksi secara umum. Dengan demikian, Anda harus menemui OB/GYN jika Anda membutuhkan pemeriksaan seperti Pap Smear.


Ahli kebidanan juga menyediakan perawatan dan penanganan komplikasi kehamilan, seperti kelahiran sungsang, nifas yang tidak normal, perawatan pasca kehamilan, pemenuhan nutrisi sebelum melahirkan, penggunaan obat-obatan selama kehamilan, dan sebagainya.


Mengunjungi OB/GYN

Sangat wajar bagi seorang wanita untuk merasa malu pada saat pertama kali berkonsultasi dengan seorang OB/GYN karena ahli kesehatan tersebut berhubungan dengan kesehatan personal dan sensitif, serta memeriksa bagian paling pribadi dari tubuh seorang wanita. Beberapa permasalahan, seperti penyakit menular seksual atau perencanaan keluarga, juga dianggap sebagai hal yang pribadi dan intim.


Karena spesialisasi medis ini berhubungan dengan beberapa permasalahan terpenting yang dihadapi wanita dalam hidupnya, seperti persalinan, pengendalian kelahiran, dan menopause, sangat penting untuk menemukan ahli kandungan/ginekolog yang dapat dipercaya oleh pasien dan membuat pasien merasa nyaman. Beberapa pasien memilih untuk berkonsultasi dengan hanya seorang ahli kandungan/ginekolog yang dapat menyediakan perawatan yang mereka butuhkan dalam hidup mereka.


Sangat penting bagi wanita untuk melakukan pemeriksaan secara berkala pada seorang ginekolog setelah mereka mencapai usia aktif secara seksual, sama pentingnya seperti wanita hamil untuk memperoleh perawatan pra kelahiran dari seorang ahli kandungan selama masa kehamilannya.


Apa yang Diharapkan Selama Berkonsultasi dengan OB/GYN

Sangat dianjurkan kepada wanita berusia 13 sampai 15 tahun untuk melakukan kunjungan pertama ke ahli OB/GYN. Konsultasi pertama kali pada pasien remaja perempuan biasanya hanya berupa diskusi dengan dokter, tanpa adanya pemeriksaan fisik. Dokter akan menanyakan beberapa pertanyaan umum tentang riwayat kesehatan pribadi dan keluarga.


Seorang perawat biasanya akan mengukur berat serta tekanan darah pasien, dan melakukan tes urine jika diperlukan. Jika Anda aktif secara seksual, dokter mungkin melakukan pemeriksaan tambahan untuk memeriksan penyakit menular seksual.


Jika ditemukan komplikasi atau gejala, kunjungan tersebut mungkin memerlukan pemeriksaan fisik pasien, yang melibatkan pemeriksaan bagian luar vagina, daerah vulva, pembukaan vagina, dan organ reproduksi. Jika Anda harus melakukan pemeriksaan fisik, hindari melakukan hubungan seksual atau mencuci vagina dengan menyemprotkan air dan cairan lain selama 24 jam sebelum kunjungan Anda ke OB/GYN; aktivitas seksual dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan seperti tes Pap Smear.


Rujukan:


Freund K. Approach to women's health. In: Goldman L, Ausiello D, eds. Goldman's Cecil Medicine. 24th ed. Philadelphia, PA: Saunders Elsevier; 2011:chap 245.

Schrager SB, Paladine HL, Cadwallader K. Gynecology. In: Rakel RE, ed. Textbook of Family Medicine. 8th e