Selasa, 09 Juli 2024

Kurikulum Merdeka dan Perbedaan dengan Kurikulum 2013

Kurikulum Merdeka

 adalah kurikulum yang memberi keleluasaan dan memudahkan pendidik menerapkan pembelajaran yang lebih mendalam, sesuai dengan kebutuhan peserta didik, dan fokus pada penguatan karakter. Berdasarkan informasi yang saya temukan:


    1. Fokus pada Muatan Esensial: Kurikulum Merdeka berpusat pada muatan yang paling diperlukan untuk mengembangkan kompetensi dan karakter murid. Ini memungkinkan pendidik memiliki waktu yang memadai untuk melakukan pembelajaran yang mendalam dan bermakna. Dengan pendekatan ini, Kurikulum Merdeka menjawab berbagai tantangan zaman dan isu terkini, seperti perubahan iklim, literasi finansial, literasi digital, literasi kesehatan, dan pentingnya sastra dalam memperdalam kemampuan literasi murid..


    2.Pengembangan Karakter: Kurikulum Merdeka juga menekankan pengembangan kompetensi spiritual, moral, sosial, dan emosional murid. Ini dapat dilakukan melalui pengalokasian waktu khusus atau terintegrasi dengan proses pembelajaran, seperti melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

    

    3.  Fleksibel: Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan kompetensi murid, karakteristik satuan pendidikan, dan konteks lingkungan sosial budaya setempat..

Jadi, Kurikulum Merdeka bertujuan untuk mengasah minat dan bakat anak sejak dini, dengan fokus pada materi esensial, pengembangan karakter, dan kompetensi peserta didik. Ini merupakan langkah positif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di Indonesia.


Kurikulum Merdeka memiliki beberapa perbedaan signifikan dengan Kurikulum 2013 yang sebelumnya diterapkan di Indonesia. Berikut adalah perbandingan antara keduanya:


    1. Kerangka Dasar:

Kurikulum 2013: Berlandaskan pada tujuan Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) dan standar nasional pendidikan.

Kurikulum Merdeka: Juga berlandaskan pada tujuan Sisdiknas dan standar nasional pendidikan, tetapi dengan fokus pada pengembangan profil pelajar Pancasila1.

    2. Kompetensi yang Dituju:

Kurikulum 2013: Menggunakan Kompetensi Dasar (KD) yang dikelompokkan menjadi 4 Kompetensi Inti (KI), yaitu sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan.

Kurikulum Merdeka: Menggunakan capaian pembelajaran yang disusun per fase. Capaian pembelajaran berupa paragraf yang menggambarkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan, untuk mencapai, meningkatkan, atau menguatkan kompetensi1.

    3. Pendekatan Pembelajaran:

Kurikulum 2013: Menggunakan pendekatan berbasis kompetensi dengan pendekatan saintifik untuk mengembangkan kemampuan peserta didik secara menyeluruh (kognitif, afektif, dan psikomotorik).

Kurikulum Merdeka: Menggunakan pendekatan yang mendorong peserta didik untuk berperan aktif dalam pembelajaran. Kurikulum ini juga menekankan pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) dan pengembangan keterampilan hidup.

Dengan perubahan ini, diharapkan Kurikulum Merdeka dapat lebih mengakomodasi kebutuhan belajar dan minat peserta didik, serta memperkuat karakter dan kompetensi mereka.


Sumber: https://kurikulum.kemdikbud.go.id/

https://ditpsd.kemdikbud.go.id/hal/kurikulum-merdeka

Senin, 05 Februari 2024

Administrasi Guru SD/MI

 Pengertian Administrasi Guru

Download Disini Administrasi Guru SD:
Guru PAI &BP

Administrasi guru adalah suatu petunjuk kerja atau pedoman belajar yang digunakan guru untuk kegiatan pembelajaran sehingga kegiatan tersebut dapat berlangsung lebih efektif dan efisien. Administrasi guru ini merupakan hal penting yang harus dipersiapkan oleh guru, baik di tingkat pendidikan SD maupun SMA/SMK. 

Tanpa adanya administrasi yang lengkap, maka proses pembelajaran tidak berjalan efektif sehingga tujuan pembelajaran pun tidak tercapai secara maksimal. 

Secara umum, administrasi guru terdiri dari 20 jenis yang meliputi Kalender Pendidikan, Silabus, Program Semester (PROMES), hingga Penelitian Tindakan Kelas (PTK).  Namun, seiring dengan perubahan dan perkembangan kurikulum, administrasi guru yang harus dipersiapkan tentu berbeda. 

Maka dari itu, penting sekali bagi guru untuk mengetahui dokumen apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum memulai kegiatan pembelajaran. 

Tujuan Administrasi Guru

Pentingnya mempersiapkan administrasi guru sebelum kegiatan pembelajaran tentu memiliki tujuan tersendiri. Berikut adalah beberapa tujuan administrasi guru. 

1. Sebagai pedoman pembelajaran

Salah satu tujuan administrasi guru adalah sebagai pedoman pembelajaran. Dengan adanya administrasi ini, guru memiliki arahan tentang kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan, termasuk kapan kegiatan akan dilakukan dan bagaimana cara melakukannya. 

2. Sebagai standar minimal kinerja guru

Administrasi guru juga bertujuan sebagai standar minimal kinerja guru. Hal ini dikarenakan, salah satu kriteria guru yang profesional adalah senantiasa membuat perencanaan kegiatan pembelajaran yang terstruktur dan sistematis. 

Administrasi ini juga biasanya menjadi salah satu cara pengawas atau guru itu sendiri dalam mengukur kinerja guru, mengevaluasi kinerja guru, serta memperbaiki kinerja yang dirasa masih kurang baik. 

Jenis-jenis Administrasi Guru

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa secara umum, administrasi guru kelas 1 SD maupun kelas 12 SMA/SMK terdiri dari 20 jenis yang meliputi:

Kalender Pendidikan

Program Semester (PROMES)

Program Tahunan (PROTA)

Silabus

Analisis SK/KD (Kompetensi Dasar)

Prosedur Penilaian

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

KKM

Jurnal/Agenda Guru

Buku Presensi

Daftar Nilai

Buku Pegangan (Buku Paket, modul, dan LKS)

Bahan Ajar

Kisi-kisi Soal

Kartu Soal

Analisis Hasil Ulangan

Program Remedial

Program Pengayaan

Kumpulan Soal/Bank Soal

Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Administrasi Guru Kurikulum 2013

Berikut adalah beberapa administrasi guru Kurikulum 2013 yang harus dipersiapkan guru di awal tahun pembelajaran.

1. Silabus

Silabus adalah suatu rencana pembelajaran di setiap mata pelajaran yang terdiri dari kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, alokasi waktu, hingga media pembelajaran yang digunakan. Silabus ini sudah cukup lama digunakan dalam administrasi pendidikan dan masih digunakan hingga Kurikulum 2013. 

2. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

Sesuai dengan namanya, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran untuk satu pertemuan atau lebih. RPP ini dibuat berdasarkan silabus untuk membimbing kegiatan pembelajaran siswa dalam mencapai kompetensi dasar (KD). 

3. Kalender Akademik

Kalender akademik adalah jadwal kegiatan akademik yang akan dilakukan selama satu tahun. Biasanya, kalender akademik ini dibagi menjadi dua, yakni kalender akademik  semester ganjil dan kalender akademik semester genap. 

Adapun tujuan dari kalender akademik ini adalah agar waktu selama satu tahun ini dapat terbagi secara merata dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. 

4. Program Tahunan (Prota)

Program Tahunan atau Prota juga menjadi salah satu administrasi guru yang harus dipersiapkan dalam Kurikulum 2013. Prota sendiri merupakan susunan alokasi waktu selama satu tahun ajaran dalam mencapai standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang telah ditentukan. 

5. Program Semester (Promes)

Jika program tahunan disusun untuk satu tahun ajaran, maka program semester atau promes merupakan hal-hal yang ingin diraih guru selama satu semester pembelajaran. Promes juga dapat diartikan sebagai bentuk penjabaran dari prota. 

Selain kelima administrasi tersebut, dalam Kurikulum 2013 juga perlu mempersiapkan dokumen administrasi lain, seperti Rincian pekan efektif, buku absen, buku jurnal, buku penilaian, bundel portofolio, bank soal, dan media pembelajaran yang digunakan. 

Administrasi Guru Kurikulum Merdeka

Berbeda dengan Kurikulum 2013, administrasi guru Kurikulum Merdeka dapat dikatakan jauh lebih sederhana. Adapun dokumen administrasi yang perlu dipersiapkan, antara lain:

1. Modul Ajar

Modul ajar adalah salah satu dokumen administrasi guru yang harus dipersiapkan dalam Kurikulum Merdeka. Modul ajar ini harus dirancang secara lengkap dan sistematis karena berperan sebagai panduan dan pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. 

Di dalamnya, terdapat empat komponen yang menjadi dasar dalam proses penyusunannya, yakni informasi umum, capaian dan tujuan pembelajaran, detail rancangan penggunaan, serta detail pertemuan. 

2. Modul Projek

Selain modul ajar, modul projek juga menjadi dokumen administrasi guru yang harus dipersiapkan dalam Kurikulum Merdeka. Adanya modul projek ini bertujuan untuk memudahkan guru maupun siswa dalam melaksanakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). 

Di dalamnya, terdapat gambaran rencana pembelajaran dengan metode pembelajaran berbasis projek (project based learning) yang disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan siswa. Tak hanya itu saja, dalam penyusunan model projek juga harus mempertimbangkan tema projek yang dipilih. 

3. Buku teks pelajaran

Buku teks pelajaran adalah buku yang memuat materi pelajaran tertentu sesuai dengan bidang mata pelajaran. Buku ini disediakan oleh pemerintah tanpa dipungut biaya. 

Dalam hal pembelajaran, buku teks ini terdiri dari dua jenis, yaitu buku teks siswa sebagai peserta didik dan buku panduan guru sebagai pendidik. 

Buku teks siswa adalah buku yang menjadi pegangan siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran, sedangkan buku panduan guru adalah buku yang digunakan oleh guru sebagai panduan atau acuan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang telah disesuaikan dengan buku tes siswa. 

Permasalahan Administrasi Guru di Indonesia

Berdasarkan ulasan di atas, dapat diketahui bahwa ada berbagai macam dokumen administrasi yang harus dipersiapkan guru sebelum memulai kegiatan pembelajaran. Hal ini tentu menjadi beban tersendiri untuk guru. 

Di lain sisi, guru juga harus fokus dalam menjalankan tugasnya sebagai tenaga pendidik agar dapat menghasilkan siswa yang cerdas dan berakhlak mulia. 

Sebagai solusi atau upaya mengurangi beban administrasi guru, Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia melakukan penyederhanaan administrasi guru. Contohnya, dengan mengubah pembuatan RPP yang sebelumnya berlembar-lembar, kini menjadi satu lembar saja, tapi tetap mencakup unsur-unsur pembelajaran, seperti tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, serta asesmen atau penilaian pembelajaran.

Dengan berkurangnya beban administrasi guru ini, diharapkan guru dapat fokus pada pengembangan belajar siswa. 

Bapak/Ibu guru, demikian ulasan mengenai administrasi guru. Meskipun pemerintah sudah memberikan solusi agar penyusunan administrasi ini tidak membebani guru, Bapak/Ibu guru juga perlu menemukan solusi yang tepat untuk diri sendiri dalam mengerjakan administrasi guru.

Misalnya, dengan menentukan dan membagi waktu antara mengerjakan administrasi guru dan mengajar siswa. Dengan begitu, guru tidak akan merasa terbebani dengan tugas-tugas yang diberikan.