Kurikulum Merdeka
adalah kurikulum yang memberi keleluasaan dan memudahkan pendidik menerapkan pembelajaran yang lebih mendalam, sesuai dengan kebutuhan peserta didik, dan fokus pada penguatan karakter. Berdasarkan informasi yang saya temukan:1. Fokus pada Muatan Esensial: Kurikulum Merdeka berpusat pada muatan yang paling diperlukan untuk mengembangkan kompetensi dan karakter murid. Ini memungkinkan pendidik memiliki waktu yang memadai untuk melakukan pembelajaran yang mendalam dan bermakna. Dengan pendekatan ini, Kurikulum Merdeka menjawab berbagai tantangan zaman dan isu terkini, seperti perubahan iklim, literasi finansial, literasi digital, literasi kesehatan, dan pentingnya sastra dalam memperdalam kemampuan literasi murid..
2.Pengembangan Karakter: Kurikulum Merdeka juga menekankan pengembangan kompetensi spiritual, moral, sosial, dan emosional murid. Ini dapat dilakukan melalui pengalokasian waktu khusus atau terintegrasi dengan proses pembelajaran, seperti melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
3. Fleksibel: Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan kompetensi murid, karakteristik satuan pendidikan, dan konteks lingkungan sosial budaya setempat..
Jadi, Kurikulum Merdeka bertujuan untuk mengasah minat dan bakat anak sejak dini, dengan fokus pada materi esensial, pengembangan karakter, dan kompetensi peserta didik. Ini merupakan langkah positif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di Indonesia.
Kurikulum Merdeka memiliki beberapa perbedaan signifikan dengan Kurikulum 2013 yang sebelumnya diterapkan di Indonesia. Berikut adalah perbandingan antara keduanya:
1. Kerangka Dasar:
Kurikulum 2013: Berlandaskan pada tujuan Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) dan standar nasional pendidikan.
Kurikulum Merdeka: Juga berlandaskan pada tujuan Sisdiknas dan standar nasional pendidikan, tetapi dengan fokus pada pengembangan profil pelajar Pancasila1.
2. Kompetensi yang Dituju:
Kurikulum 2013: Menggunakan Kompetensi Dasar (KD) yang dikelompokkan menjadi 4 Kompetensi Inti (KI), yaitu sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan.
Kurikulum Merdeka: Menggunakan capaian pembelajaran yang disusun per fase. Capaian pembelajaran berupa paragraf yang menggambarkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan, untuk mencapai, meningkatkan, atau menguatkan kompetensi1.
3. Pendekatan Pembelajaran:
Kurikulum 2013: Menggunakan pendekatan berbasis kompetensi dengan pendekatan saintifik untuk mengembangkan kemampuan peserta didik secara menyeluruh (kognitif, afektif, dan psikomotorik).
Kurikulum Merdeka: Menggunakan pendekatan yang mendorong peserta didik untuk berperan aktif dalam pembelajaran. Kurikulum ini juga menekankan pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) dan pengembangan keterampilan hidup.
Dengan perubahan ini, diharapkan Kurikulum Merdeka dapat lebih mengakomodasi kebutuhan belajar dan minat peserta didik, serta memperkuat karakter dan kompetensi mereka.
Sumber: https://kurikulum.kemdikbud.go.id/
https://ditpsd.kemdikbud.go.id/hal/kurikulum-merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar